Selasa, 08 Maret 2011

Pengalaman Pertama

Pengalaman pertama ikut LKTI masuk 50 besar, alhamdulillah .... semoga ini menjadi motivasi buat murid2ku supaya mau bersemangat untuk ikut lomba-lomba lainnya. Menang itu nomor 2, yang pertama ada kemauan untuk mencoba dan semangat untuk berkompetisi :)

Rabu, 23 Februari 2011

Supervisi oh supervisi

Dengan sangat mendadak, kepsekq bilang : bu elok bsk supervisi ya kelas 11 ips, dengan santai aku jawab, iya bu, tapi dalam hati : kok cepet n mendadak banget, guru yang lain kan 2 minggu sebelumnya diberi tahu, huhuhuhu, hiks hiks hiks, alhasil malam ini saya lembur deh mempersiapkan materi, hehe

Minggu, 20 Februari 2011

Hollywood oh hollywood

Wuaaaaaa, baca status temen yg blg klo film luar bakalan jarang krn tinggix pajak yg dkenakan, masih bisa ketawa2, sambil dalam hati berkata : kan masih bisa download,hehe. Tapi, pas lihat langsung beritanya di TV, omigod ....baru terasa banget klo aq g relaaa banget dg kebijakan dirjen pajak itu, maux apa sih???? apa supaya film2 indo yg serba horor n vulgar itu smakin eksis dan merajalela gitu? hadeeeehhhh, ada apa sih dengan negeri ini, it's oke klo film2 indo kaya Laskar pelangi or Arisan, tapi cuma brp persen sih film Indo yg bermutu ky gitu? blm tentu setahun ada 1 biji. Emang mafia pajak g bisa ya cari duit dari yg lain, orang udah nilep byk duit rakyat kok ya masih kurang .... ?????
Film hollywood memang tidak menyangkut hajat hidup orang banyak, tapi menyangkut pemenuhan kebutuhan orang akan rekreasi dan refreshing. Tidak hanya dari segi hiburan, film juga bisa bermakna lebih ketika seseorang bisa mengambil manfaat atau pelajaran berharga atau mengambil hikmah dari pesan yang coba disampaikan dalam sebuah film. Pokokx g rela film2 hollywood bakal hilang peredarannya :'( nangis guling2 deh...
Jangan-jangan ntar menyusul buku import g boleh masuk, huaaaa...menyebalkan...:O

10 hari lagi....ups salah 8 hari lagi ternyata

Tak terasa, sekarang sudah tanggal 20 Februari 2011, artinya 8 hari lagi semua perangkat analisis nilai dan kawan-kawan harus sudah selesai....bisakah??? bisa sih kalo aq totally at home, masalahx kan I'm very busy ... double job, right? huaaaaaa .... smoga dberi kemudahan, kelancaran, mood yg bgs sepanjang minggu jd bisa selesai on time, amiiiin. Yang MTs udah kelar, yang MA yang baru jalan ...olala....

Jumat, 18 Februari 2011

Supervisi Guru

http://www.scribd.com/doc/25248782/Supervisi-Pembelajaran-Untuk-an-Guru-Sebagai-Sumber-Daya-Manusia-Pendidikan#

Rabu, 16 Februari 2011

Komparasi kekinian dengan masa lalu

Hari ini di kelas XI IPS, presentasi makalah mengenai organisasi-organisasi pada masa pergerakan nasional, yang salah satunya adalah organisasi wanita. RA Kartini tentu disebut karena beliaulah perintis emansipasi wanita di Indonesia yang terkenal dengan bukunya  Habis gelap terbitlah terang.
Ada beberapa pertanyaan terlontar dari siswa yang kemudian aku jelaskan. Sebagai guru, bagiku sangat menyenangkan ketika dari sebuah pertanyaan siswa aku bisa menjelaskan/menjawab tentang hal tersebut dan kaitannya dengan situasi terkini sehingga mereka cenderung lebih memahami sesuatu yang aktual daripada sekedar sejarah yang identik dengan 'masa lalu'. Terlihat bedanya raut muka borred mereka ketika aku hanya melulu menjelaskan mengenai materi pelajaran secara kaku dibanding dengan jika ada variasi atau benang merah yang bisa kita tautkan antara masa lalu dan masa kini. Kalau kita cermat untuk bisa mengaitkan peristiwa masa lalu dengan peristiwa kekinian, maka siswa relatif lebih bisa memahami karena bagaimanapun mereka hidup di masa kini dan akan sulit bayangan mereka tentang masa lalu jika kita sebagai guru tidak berusaha mencarikan perbandingan peritiwa kekinian sebagai gambaran tentang masa lalu tersebut.

Hidup adalah pilihan :D

Hidup adalah pilihan ... klise tapi konsekuensinya sangat berat (setidaknya bagiku dari sudut pandangku tentunya)
Aku memutuskan tetap bekerja setelah menikah, tidak hanya one job tapi double job :) Sebelum menikah, aku hanya bekerja sebagai karyawan swasta, tapi setelah menikah kebetulan aku juga mendapat kesempatan menjadi guru (seperti harapan ortuku. Mereka selalu bilang: Profesi yang paling cocok untuk perempuan adalah guru, jam kerjanya hanya setengah hari, kalo suami kerja dan anak sekolah-kita juga mengajar, ketika mereka pulang-kita sudah di rumah. Dan aku selalu sambil lalu menanggapainya dengan alasan : pertama, cari sekolah tanpa koneksi nonsens meski akhirnya kemudian aku mendapatkan sekolah tempat mengajar melalui tes tanpa koneksi :) kedua,  aku cukup enjoy dengan pekerjaanku. Namun seiring dengan berjalannya waktu aku mulai merasakan kebenaran kata-kata ortuku). Sayangnya, dari sisi finansial aku masih merasa bahwa sebagai karyawan swasta aku bisa menabung karena gajinya lumayan sedangkan menjadi guru sebagai media aktualsasi dan pemanfaatan ilmu karena memang sebagai guru swasta masih jauh untuk bisa menabung:)-tapi aku ikhlas dalam menjalaninya karena memang menjadi guru adalah menyenangkan-pikiran dan wawasan kita senantiasa berkembang.
And .... the problem is .... aku kurang punya waktu di rumah atau kalaupun di rumah selalu kebalikan dengan ritme kerja suami. Aq mulai di LBB tempat aku kerja jam 12 siang sampe jam 18.30 sedangkan suamiku bekerja di pagi hari, artinya ketika aku tidak mengajar, aku di rumah sendirian sementara suamiku bekerja, dan ketika dia pulang, aku berangkat kerja, belum lagi kalo selasa-kamis di mana aku mengajar 6 jam di sekolah, praktis, jam 19.00 aku baru bisa bareng ama suamiku di rumah. Kadang, aku sampai pada titik jenuh bahkan give up untuk terus double job, suami juga pengennya aku jadi guru saja tanpa jd karyawan swasta supaya tidak capek dan banyak waktu tinggal di rumah. Tapi ketika  bosan dan jenuh itu menderaku, selalu muncul 1000 alasan agar aku tetap bekerja, misalnya : mumpung masih muda lebih baik bekerja keras-kalo udh tua baru kerja kan malesn udah payah, mumpung belum punya baby jd bisa all out bekerja-kalo udah pny baby baru fokus jd bu RT-lalu kalo pny uang sendiri kan g sepenuhnya bergantung pada suamI, bahkan bisa bantu/patungan kalo mau beli barang yang diinginkan tanpa menunggu lama, de el el deh. Untungnya sejauh ini aku punya suami yang sangat pengertian, dia selalu siap membantu tugas2ku dan memahami kesibukanku, meski akulah yang sering merasa bersalah sering meninggalkannya di rumah sendiri:'(
Aku sensitif banget orangnya-udah bawaan bayi kata ibuku, susah banget diilangin meski selalu berusaha untuk menjadi orang cueks bebeks :D.Capek dan tugas yang menumpuk terkadang membuatku uring2an dan imbasnya tentu saja di rumah, kalo sudah dihadapkan pada masalah ini, rasa bersalah dan semua capek jenuh marah bercampur jadi satu. 
Aku berusaha mempersiapkan segala sesuatunya baik mental maupun tabungan yang cukup untuk suatu ketika aku memutuskan resign dari tenpatku bekerja selama hampir 4 tahun ini. Semoga pilihan yang aku ambil saat ini adalah yang terbaik meski nantinya aku pada akhirnya nanti hanya menjadi guru saja :)